Lada, Mutiara Terpendam Indonesia
Kuntoro Boga Andri - Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan.
Komoditas lada, baik lada hitam maupun lada putih, atau biasa disebut sebagai Mutiara hitam dan Mutiara putih, tetap memiliki nilai strategis di pasar global.Indonesia merupakan salah satu dari lima negara penghasil lada terbesar di dunia, bersama dengan Vietnam, Brasil, India, dan Sri Lanka. Produksi lada Indonesia yang berkisar antara 60.000 ton hingga 80.000 ton per tahun. Beberapa sentra produksi lada utama di Indonesia seperti Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara terbukti memberikan kesejahteraan petaninya. Lampung dikenal sebagai salah satu produsen lada hitam terbesar di Indonesia, sementara Bangka Belitung unggul dalam produksi lada putih. Setiap daerah ini memiliki karakteristik unik yang memengaruhi kualitas lada yang dihasilkan, menjadikannya memiliki ciri khas tersendiri di pasar global.
Potensi besar lada Indonesia tidak hanya terletak pada kuantitas produksinya, tetapi juga pada peluang untuk meningkatkan nilai tambah. Produk olahan lada seperti minyak esensial lada, lada bubuk, dan ekstrak lada memiliki permintaan tinggi di industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Dengan inovasi dalam pengolahan dan pengemasan, lada Indonesia dapat menjadi komoditas yang lebih kompetitif.
Artikel lengkapnya kunjungi:
https://nasional.sindonews.com/read/1491085/18/lada-mutiara-terpendam-indonesia-1732054303